
Kunjungan Kerja Menteri Pertanian RI Mendukung Percepatan Produksi Pangan Nasional
Dalam rangka mendukung percepatan produksi pangan nasional, khususnya komoditas padi, Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Pemanis dan Serat sebagai Unit Kerja Unit Pelaksana Teknis (UK-UPT) Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan kunjungan kerja Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P yang mendampingi Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui akselerasi penanaman dan penguatan rantai pasok komoditas padi. Dalam kesempatan tersebut, Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Pemanis dan Serat diwakili oleh Kepala Balai, Dr. Sri Suhesti, S.P., M.P., serta Kepala Subbagian Tata Usaha, Dr. Tantri Dyah Ayu Anggraeni, S.P., M.Sc., yang turut mendampingi rangkaian kegiatan di lapangan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Ngawi, jajaran TNI-Polri, serta perwakilan UK UPT Kementerian Pertanian lingkup Jawa Timur.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan peninjauan lokasi tanam padi di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, oleh Menteri Pertanian. Selanjutnya, Bapak Wakil Presiden RI tiba di lokasi dan langsung melaksanakan kegiatan tanam padi bersama petani, disertai penyerahan bantuan serta dialog interaktif bersama petani dan penyuluh pertanian.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas pengolahan hasil panen, yaitu Pabrik Penggilingan Padi PT. Daya Tani Sembada yang berlokasi di Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan infrastruktur pascapanen dalam mendukung efisiensi dan kualitas hasil produksi petani.
Keikutsertaan BRMP Tanaman Pemanis dan Serat dalam kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi dan kontribusi UK-UPT BRMP lingkup Jawa Timur dalam mendukung program nasional penguatan pangan, serta sebagai momentum untuk mempererat koordinasi antar pemangku kepentingan di sektor pertanian.